21 Maret 2010

Letak 12 Rasi dalam Bintang Ramalan


Dalam bintang ramalan, orang yang lahir tanggal 21 Maret hingga 20 April dikatakan berasi Aries, yang tanggal 21 April hingga 21 Mei berasi Taurus, dan yang lahir 22 Mei hingga 21 Juni berasi Gemini.

Ini adalah ramalan sifat dan kecocokan berdasarkan ulang tahun dan satu tahun dibagi menjadi 12 rasi bintang. Tetapi kedua belas rasi bintang ini adalah rasi-rasi yang terdapat di suatu tempat di dalam tata surya.

KArena Bumi mengitari langit, bila dilihat dari Bumi, Matahari tampak mengelilingi langit satu kali dalam satu tahun. Jalan lintasan Matahari yang dilihat dari Bumi ini disebut ekliptika dan rasi-rasi bintang yang terdapat di sana disebut 12 rasi ekliptis.

Yang terdapat di dalam ramalan bintang adalah kedua belas rasi ekliptis ini, yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.

19 Maret 2010

Kedipan Cahaya Bintang

Bila memandang bintang-bintang di langit malam, kita pasti tahu bahwa bintang-bintang itu berkelap-kelip menjadi terang dan gelap, hingga ada kata "kerlip bintang. Tetapi, kerlip bintang itu bukanlah bintang itu sendiri yang berkedip-kedip menjadi terang atau gelap.

Bintang-bintang sejati kecuali Matahari berada sangat jauh dari Bumi, hingga yang terdekat pu mencapai sekitar 4.3 tahun caaya. Cahaya bintang sejati sampai ke Bumi dari tempat yang sebegitu jauh. Yang mengganggu cahaya itu adalah lapisan atmosfer Bumi.

Di dalam atmosfer ada tempat yang tebal dan tipis, dan selalu bergerak bergoyang-goyang sehingga ketika cahaya bintang melintasi atmosfer, tampak seperti bergoyang-goyang.

Inilah yang menyebabkan bintang sejati berkedip-kedip. Sama seperti melihat benda di luar air dari dalam air.

Gunung Tertinggi di Dalam Tata Surya


Ada planet yang memiliki gunung tertinggi di seluruh tata surya. Di dalamnya terdapat gunung yang lebih tinggi daripada gunung Everest yang tertinggi di Bumi. Gunung tersebut adalah gunung Olympus yang terdapat di planet Mars, gunung tersebut adalah bunung berapi. Tinggi puncaknya mencapai 25.000 m. Sedangkan gunung Everest hanya memiliki tinggi 8.848 m.

Di dekat gunung Olympus terdapat 3 gunung lain, gunung Askreas, Pabonis, dan Arsia. Ketiganya memiliki ketinggian sekitar 2 kali lipat gunung Everest.

Gunung lain yang tinggi di tata surya adalah gunung Maxwell di Venus. Tingginya mendekati 12.000 m.

17 Maret 2010

Rasi Bintang Terbesar

Di antara ke-88 rasi bintang, yang paling besar adalah rasi bintang musim semi Ular Laut. Meskipun kepala si ular laut berada di atas langit selatan, ekornya masih di bawah garis cakrawala timur, sampai tak menunjukan seluruh tubuhnya. Katanya, untuk menunjukan seluruh tubuhnya dibutuhkan waktu 6 jam. Rasi paling besar berikutnya juga rasi musim semi, Virgo. Yang ketiga adalah rasi Beruang Besar.

Sebaliknya, yang paling kecil adalah rasi Salib Selatan yang dikenal sebagai bintang Salib Selatan negara-negara selatan. Terkecil kedua adalah rasi Kuda Kecil.

Jumlah Seluruh Rasi Bintang

Rasi bintang tampak berbeda menurut tempat dan musimya, tetapi bila digabungkan, seluruhnya ada 88 buah. Yang menjadi asal rasi bintang sekarang adalah 48 rasi bintang yang ditetapkan oleh ahli perbintangan Yunani, Ptolomeus.

Tetapi, setelah abad ke-15, orang Eropa mulai melakukan pelayaran, rasi-rasi bintang baru pun dibuat.

Terutama pada sekitar abad ke-19, pembuatan rasi bintang menjadi tren dan jumlahnya lebih dari 100. Pada tahun 1928, dalam pertemuan akbar persatuan astronom internasional, rasi-rasi itu ditetapkan dibagi menjadi 88 buah.

Bangsa yang Menetapkan Cara Merangkai Rasi Bintang

Rasi bintang merupakan rangkaian bintang yang menggambarkan bentuk hewan dan manusia sangat praktis untuk mengingat letak bintang. Yang menetapkannya adalah bangsa Kaldea.

Dahulu, 5 ribu tahun yang lalu, orang-orang Kaldea yang tinggal di daerah Mesopotamia (sekitar wilayah Irak sekarang) sering memandang bintang sambil menjaga domba setiap malam, merangkai bintang-bintang dan membayangkan bentuk-bentuk hewan serta benda-benda. Inilah yang dikatakan sebagai asal mula rasi bintang.

Selain itu, mereka juga menyadari, ada aturan dalam pergerakan bintang dan bahwa susunan bintang itu sama. Ini selanjutnya tersebar ke Yunani, dan dihubungkan dengan mitologi hingga muncul rasi bintang dengan nama dewa-dewi atau yang berhubungan dengan mitologi.

15 Maret 2010

Bintang Sejati Menjadi Tua

Bintang sejati yang dianggap dapat terus bercahaya selamanya pun memiliki masa hidup. Dan pada akhirnya mereka masa hidup mereka akan berakhir. Akhir bintang sejati berbeda menurut beratnya.

Ketika mendekati akhir masa hidupnya, bintang sejati mulai mengembang dan menjadi bintang raksasa. Lalu, setelah mengakhiri masa hidup sekitar 100 miliar tahun, bintang sejati yang ringan mulai hancur karena gravitasinya sendiri, menjadi bintang kecil yang disebut bintang putih, dan akhirnya hilang. Tetapi, bintang yang berat, begitu mendekati akhir masa hidup yang jauh lebih pendek, sekitar 10 juta tahun, dari bintang raksasa, tiba-tiba menimbulkan ledakan besar, yang disebut supernova.

Akhir supernova tinggallah awan gas dan serpihan. Bintang sejati yang sangat berat, setelah menimbulkan ledakan, dianggap menjadi lubang hitam.

Orang Yang Pertama Kali Manggunakan Teleskop untuk Mengamati Benda Langit

Teleskop diciptakan oleh seorang perajin kacamata Belanda pada tahun 1608. Galileo Galilei adalah orang yang pertama kali menggunakannya untuk mengamati benda langit.
Pada 1609, Galileo mengamati Bulan dengan teleskop rakitannya sendiri. Selanjutnya ia menemukan rotasi Matahari dan keempat satelit Jupiter. Teleskop Galileo sama dengan prinsip teleskop pembiasan masa kini. Selanjutnya Newton berusaha membuat teleskop yang lebih baik, dan memperkenalkan teleskop reflektif.

Demikianlah, sejarah pengamatan benda-benda langit dimulai. Memasuki abad ke-20, dibuatlah teleskop gelombangradio yang tidak hanya mengamati cahaya, tetapi juga gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh benda langit. Teknologi pengamatan benda langit semakin maju.

Mabuk Ruang Angkasa

Orang yang mengalami mabuk ruang angkasa kepalanya terasa berat, tubuh menjadi lemah tanpa sebab, dan merasa tak enak, bahkan kadang muntah-muntah. Penyebabnya tak diketahui pasti, tetapi dikatakan bahwa rasa keseimbangan manusia yang terbiasa dengan lingkungan Bumi menjadi kacau di ruang angkasa yang tapa gravitasi.

Di dalam pesawat ruang angkasa, manusia tidak dapat berdiri dan berjalan sama seperti di muka Bumi. Artinya, perasaan ototnya berbeda. Karena perasaan telinga dan tulang-tulangnya pun berbeda, otak menjadi kacau dan kondisi fisik menjadi kacau karena tak dapat menjaga keseimbangan tubuh dengan baik.

Bintang yang Terangnya Berubah-ubah

Di antara bintang-bintang, ada yang terangnya berubah-ubah dan bintang ini disebut bintang berubah cahaya. Misalnya, bintang Mira yang terdapat pada rasi Ikan Paus, ketika terang menjadi lebih terang daripada bintang kelas 3 dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Tetapi bila gelap, menjadi bintang dengan terang sekitar bintang kelas 10. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi dianggap karena bintang itu mengembang dan menyusut. Selanjutnya, bintang Algol pada rasi Perseus dikatakan berubah cahayanya karena ditutupi oleh benda langit yang mengitarinya.

Bintang Mempunyai Berbagai Macam Warna

Bila kita perhatikan bintang dengan baik, kiota pasti menyadari bahwa warnyanya sedikit berbeda. Misalnya, Vega, bintang kelas 1 rasi Koto bercahaya putih dan Antares bintang kelas 1 rasi Skorpius dikenal sebagai bintang bercahaya merah. Perbedaan warna bintang dapat diketahui dengan mata telanjang, tetapi dengan teropong perbedaan itu tampak lebih jelas.

Kalau begitu, mengapa warna bintang berbeda? Itu karena suhu permukaan bintang berbeda. Bila suhunya tinggi, tampak putih kebiruan. Semakin rendah suhunya, berubah menjadi putih, kuning, jingga, dan merah.

Sisi Belakang Bulan Tidak Pernah Terlihat dari Bumi

Bulan memiliki siklus, penuh, sabit, dan tidak tampak. Tapi kalau kita perhatikan sisi yang kita lihat tidak pernah berubah. Apakah itu artinya kita tidak pernah bisa melihat sisi lainnya?

Sisi belakang Bulan tidak terlihat karena Bulan selalu menghadapkan sisi yang sama ke Bumi. Penyebabnya adalah karena Bulan juga mengitari Bumi sambil berotasi. Ketika mengitari Bumi selama 27,3 hari, bulan juga berotasi selama jangka waktu 27,3 hari. Karena itu, bila kita melihat Bulan dari Bumi, ia selalu menunjukan sisi yang sama.

Kalau begitu, bila ditanya apakah selamanya kita tidak dapat mengetahui keadaan sisi belakang bulan, tidak juga. Sekarang, kita dapat mengetahuio keadaan sisi belakang Bulan dengan foto-foto yang diambil dengan pesawat antariksa penyelidik Bulan.
 


Zaky's Blog © 2008. Design by: Pocket