16 Oktober 2009

Bagaimana seandainya seorang astronot melepaskan burung di ruang angkasa? Dapatkah burung tersebut terbang?

Hal yang paling menarik tentang pesawat ruang angkasa atau stasiun angkasa yang mengorbit bumi adalah tidak ada beratnya. Ini menarik karena ketidakadaan berat membuat siapa pun dapat terbang. Seseorang dengan mudah melompat dari satu dinding dan dapat terbang lurus ke sisi yang berbeda dari sebuah pesawat ruang angkasa tanpa menggerakkan apa pun. Jika kamu pernah melihat astronot bermain di dalam pesawat ruamh angkasa atau di ruang stasiun angkasa, tampak menyenangkan.

Jadi, apa yang terjadi pada seekor burung di stasiun ruang angkasa? Tidak seorang pun pernah sungguh-sungguh ingin mencobanya. Mungkin karena masalah keselamatan burung tersebut. Akan tetapi, jika kamu memasuki ruang terbuka yang besar di stasiun ruang angkasa dan melepaskan burung tersebut, apa yang akan dilakukan burung tersebut?

Coba, kita bandingkan dengan apa yang dilakukan burung tersebut di bumi. Ia akan mengepakkan sayapnya dengan cepat ketika akan terbang. Agar bisa bertahan di udara, ia juga akan mengepakkan sayapnya dengan cepat dan mengurangi kecepatannya ketika akan menukik dan turun. Beberapa burung, seperti elang, sangat pandai terbang di udara, Elang dapat bertahan di udara dalam jangka waktu yang lama tanpa mengepakkna sayapnya.

Di ruang angkasa, seekor burung akan melakukan hal yang sama untuk terbang. Akan tetapi, burung membutuhkan kepakan berkali-kali ketika akan terbang, dan akan meningkatkan kecepatan terbang ketika akan mendarat. Ketika burung di ruang angkasa, bururng akan segera meluncur ke depan. Burung tidak harus mengeluarkan kekuatan selama terbang karena gravitasi tidak akan menariknya turun.

Keuntungan burung dibandingkan astronot di ruang angkasa adalag burung memiliki sayap. Di stasiun ruang angkasa, sayap dan ekor burung masih bisa bekerja dengan baik. Jadi, bururng bisa berbalik, meluncur dan mengurangi kecepatan pada saat mereka terbang. Astronot tidak dapat melakukan hal seperti ini. Sekali astronot meluncur, cenderung melayang lurus, hingga menabrak sisi lain dari stasiun rung angkasa tersebut.

Burung memiliki keseimbangan yang luar biasa ketika terbang di stasiun ruang angkasa. Mereka menggunakan sayap dan ekornya dengan tepat untuk mengontrol terbangnya meskipun harus menyesuaikan diri menyeimbangkan dengan ketiadaan berat yang mereka miliki.

Berkaitan dengan keadaan tersebut, muncul pertanyaan baru sebagai berikut. Apakah seekor burung cukup pintar menyesuaikan diri di lingkungan yang mempunyai gravitasi nol? Atau apakah dengan gravitasi nol secara naluri burung tidak harus menyesuaikan diri? Burung memang sungguh cerdas sehingga peluang menyesuaikan diri akan lebih besar hanya dengan memberikan sedikit latihan.

0 komentar:

Posting Komentar

 


Zaky's Blog © 2008. Design by: Pocket